Bekasi, Rangkum Informasi – Proyek irigasi yang dilaksanakan di Kampung Pulo Bunder, Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, yang merupakan bagian dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), mendapat sorotan setelah ditemukan sejumlah permasalahan dalam pelaksanaannya, Selasa (26/11/2024).
Proyek yang dikerjakan oleh P3A Karya Murni Utama dengan anggaran sebesar Rp 195.000.000 yang bersumber dari APBN 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan sistem irigasi pesawahan di daerah tersebut. Namun, berdasarkan hasil tinjauan lapangan yang dilakukan oleh awak media bersama LSM Prabhu Indonesia Jaya, pemasangan batu pada 22 November 2024 yang dilakukan di tengah kondisi banjir, batu hanya di Pendem di dalam air dan lumpur ini sangat tidak tepat.
Menurut N. Rudiansah, Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, pemasangan batu di area yang masih terendam air dapat merusak kualitas dan daya tahan struktur irigasi yang sedang dibangun karna adukan banyak bercampur air dan lumpur. Hal ini berisiko mengurangi kekuatan fondasi dan umur proyek irigasi yang sedang dikerjakan.
"Proyek ini jelas tidak memenuhi standar teknis yang seharusnya diterapkan. Pemasangan batu di tengah air yang masih tergenang dapat merusak kualitas konstruksi. Kami juga menemukan indikasi penggunaan material yang tidak sesuai, yang dapat mengurangi daya tahan proyek ini dalam jangka panjang," ungkap Rudiansah.
LSM Prabhu Indonesia Jaya mendesak agar PPK BBWSC Jawa Barat agar turun kelokasi untuk mengambil langkah tegas, untuk pelaksanaan proyek guna memastikan bahwa pekerjaan konstruksi irigasi ini sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
"Proyek ini harus dilaksanakan dengan mematuhi ketentuan teknis yang berlaku. Jika tidak, kerusakan yang lebih besar dapat terjadi di kemudian hari dan dapat merugikan masyarakat, terutama para petani yang menjadi penerima manfaat utama dari proyek irigasi ini," tambah Rudiansah.
Rudiansah juga mengatakan agar instansi terkait melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap jalannya proyek ini. Hal ini sangat penting agar proyek irigasi dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai harapan, dan memberikan manfaat yang optimal bagi kesejahteraan para petani, pungkasnya.
(Red)


